Thursday, June 6, 2013

Hari Ini di 1944 Tentara Sekutu Mulai Mendarat di Normandia

Invasi Normandia, yang nama kodenya adalah Operasi Overlord, adalah sebuah operasi pendaratan yang dilakukan oleh pasukan Sekutu saat Perang Dunia II hari ini di 1944. Hingga kini Invasi Normandia merupakan invasi laut terbesar dalam sejarah, dengan hampir tiga juta tentara menyeberangi Selat Inggris dari Inggris ke Perancis yang diduduki oleh tentara Nazi Jerman.

Mayoritas satuan tempur pada serangan ini adalah pasukan Amerika Serikat, Britania Raya, dan Kanada. Pasukan Kemerdekaan Perancis dan pasukan Polandia ikut bertempur setelah fase pendaratan. Selain itu, pasukan dari Belgia, Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan Norwegia juga turut serta.

Invasi Normandia dibuka dengan pendaratan parasut dan glider pada dini hari, serangan udara dan artileri laut, dan pendaratan amfibi pagi hari, pada 6 Juni, D-Day. Pertempuran untuk menguasai Normandia berlanjut selama lebih dari dua bulan, dengan kampanye untuk menembus garis pertahanan Jerman dan menyebar dari pantai yang sudah dikuasai Sekutu. Invasi ini berakhir dengan dibebaskannya Paris, dan jatuhnya kantong Falaise pada akhir Agustus 1944.

Invasi ini pernah beberapa kali difilmkan oleh sejumlah sutradara. Berikut salah satu trailer film D-Day

Pasukan Suriah Dituduh Serang Sekolah

Pasukan Pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad dituduh melakukan penyerangan ke sebuah sekolah. Tidak hanya itu mereka juga menginterogasi siswa-siswa yang berada di dalam sekolah itu.

Dugaan serangan itu dilayangkan oleh kelompok pemerhati HAM, Human Rights Watch (HRW). Dokumen berjudul "Safe No More" itu didasarkan atas keterangan dari puluhan warga Suriah yang keluar dari negaranya di tengah berkecamukanya perang saudara.

Laporan mengatakan, siswa-siswa itu dipukuli oleh pasukan Assad yang menuduh mereka terlibat aktivitas anti-pemerintah. Siswa-siswa itu diklaim merubah kelas mereka sebagai basis militer, pusat tahanan dan markas penembak jitu.

HRW pun menyertakan rekaman video yang menunjukkan ketakutan yang dialami oleh siswa-siswa di sebuah sekolah di wilayah Dael. Kebanyakan dari mereka berteriak setelah ledakan hebat terdengar secara bersamaan.

Sementara video lain menunjukkan kerusakan yang diakibatkan oleh tank-tank yang berada di sebuah wilayah lain di kota itu. Salah satu ruang kelas tampak dilalap api dan terlihat sebuah lubang besar.

"Anak-anak di Suriah harus menghadapi kengerian akibat perang yang seharus tidak boleh dirasakan oleh anak-anak lain. Mereka terus diinterogasi dan menjadi target serangan," ujar peniliti anak-anak di HRW Priyanka Motaparthy, seperti dikutip Sky News, Kamis (6/6/2013).

"Sekolah harusnya menjadi tempat perlindungan di sebuah negara yang sebelumnya sangat menghargai pendidikan. Banyak anak-anak Suriah bahkan tidak bisa menikmati pendidikan dan terancam tidak memiliki masa depan," jelasnya.

Menurut UNICEF, setidaknya satu dari lima sekolah di Suriah saat ini tidak berfungsi. Sedangkan ribuan dari gedung sekolah sudah hancur, rusak atau berubah menjadi tempat pengungsian bagi warga yang kehilangan rumahnya akibat perang.

Hizbullah: Keberhasilan Suriah Pukulan Telak untuk AS-Israel

Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon, Syeikh Naim Qassim menyatakan, "Sekarang, perang hanya memiliki satu poros yaitu menghadapi Israel dan pihak-pihak yang berkhidmat pada program-program rezim itu, ini menjadi prinsip kebijakan Hizbullah."

Seperti dilansir kantor berita IRNA, Alalam melaporkan, hal itu dikemukakan Syeikh Naim Qassim dalam pertemuannya dengan Wakil Ketua Partai Sosial Etnis Suriah, Taufiq Mahna. Dia mengungkapkan, ''Sekarang telah terbukti degan jelas bahwa penggulingan pemerintahan Suriah, tidak lebih dari mimpi. Oleh karena itu, membangun kebijakan politik berdasarkan program-program Amerika Serikat, adalah aksi perjudian yang gagal."

Syeikh Naim Qassim berharap fakta-fakta geopolitik yang ada jelas bagi semua pihak bahwa bangsa-bangsa dapat meraih kemenangan jika berjuang dengan lebih gigih dan kokoh dibanding para penyulut makar.

Syeikh Naim Qassiim menekankan, "Keberhasilan di Al-Qusayr menjadi pukulan telak bagi program segitiga Amerika Serikat, Israel dan takfiri dan menjadi titik terang bagi perspektif muqawama. Oleh karena itu, makar media dan politik di kancah internasional dan regional untuk mengubah fakta historis dan geografis ini tidak akan berhasil."

Sekjen PBB Muak dengan Kekejaman Suriah

PBB - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon menyebut sebuah laporan baru terkait peningkatan kekejaman dalam perang sipil Suriah sebagai "memuakkan dan mengejutkan", kata juru bicaranya.

Sebuah panel Perserikatan Bangsa Bangsa yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia mengatakan ada "alasan masuk akal" untuk mempercayai bahwa senjata kimia telah digunakan oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad dan petempur oposisi.

Panel itu mengatakan konflik yang telah berlangsung selama 26 bulan itu telah mencapai "tingkat kebrutalan baru" dengan dugaan baru pembantaian, pengepungan dan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas.

Juru bicara Perserikatan Bangsa Bangsa Martin Nesirky mengatakan Ban Ki-moon telah membaca penelitian itu dan "terus terang dia menemukan sejumlah kekejaman dalam laporan tersebut yang memuakkan dan mengejutkan".

Temuan itu menyoroti perlunya upaya diplomatik yang lebih besar untuk mengakhiri perang saudara dan bagi Suriah untuk memberikan akses tak terbatas bagi pakar Perserikatan Bangsa Bangsa untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia, ia menambahkan.

Suriah telah memblokir penyelidikan Perserikatan Bangsa Bangsa dengan mengatakan bahwa mereka harus hanya menyelidiki klaim pemerintah terkait penggunaan senjata kimia oleh gerilyawan. "Sebuah penyelidikan yang kredibel dan komprehensif membutuhkan akses penuh ke lokasi di mana senjata kimia yang diduga telah digunakan dan hanya penyelidikan di lapangan yang bisa memberikan bukti apakah senjata kimia digunakan atau tidak," kata juru bicara itu.

Gedung Ini Tiba-Tiba Ambruk dan ...

WASHINGTON - Satu gedung telah ambruk di Kota Philadelphia, AS, dan sebanyak 10 orang diduga terjebak di bawah reruntuhan, demikian laporan media AS.

Bangunan empat-lantai tersebut, yang dilaporkan menampung apartemen tempat tinggal, ambruk sekitar pukul 10.45 waktu setempat di daerah Pusat Kota Philadelphia. Menurut laporan awal, delapan sampai 10 orang mungkin terperangkap di bawah reruntuhan.

Awak pertolongan Philadelphia telah menanggapi peristiwa tersebut. Puluhan petugas pemadam dan personel dinas darurat berada di lokasi untuk mencari korban. Masih tidak jelas apa penyebab ambruknya gedung itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Gedung tempat tinggal tersebut dilaporkan akan dihancurkan saat ambruk, demikian laporan CBS Philadelphia.

Sebagian korban telah dibawa ke pusat perawatan karena trauma yang berdekatan. Gedung di sebelah bangunan yang ambruk sedang dibongkar, tapi belum jelas apakah itu berhubungan, demikian laporan Fox News.